Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Rabu, 07 Desember 2016

shakuntala dusmanta


Dusmanta adalah raja dari hastinapura keturunan wangsa puru, yang tampan dan gagah berani pada suatu hari dusmanta beserta balatentaranya dengan senjata yang lengkap dan canggih pergi ke hutan yg berbatu, pohonnya lembat dan airnyapun sulit di jumpai di sana untuk berburu hewan hewan yang berkeliaran

raja dusmanta memerintahkan para pasukannya untuk mengumpulkan hasil buruan yg mati untuk di hidangkan,namun ada beberap buruan yg belum mati seperti gajah yang ngamuk membuat balantentaranya tewas di lilit oleh belalainya,di tusuk gadingnya dan diinjak injak beringasnya gajah,mereka yang selamat berlari cerai berai hingga masuk ke hutan yang lebat untuk menyelamatkan dirinya.

Dusmanta dan sebagian pasukan yg selamat meneruskan perjalanannya, mereka menyeberangi padang rumput yg tandus dan sangat luas, setelah menempuh perjalanan yang panjang, sampailah mereka di tepi hutan itu, ketika dusmanta sedang melepas lelah, bersama pasukannya di sebuah kedai, dusmanta mendengar kasak kusuk di sekitarnya tentang pertapa resi kanwa, seorang keturunan kasyapa yang termashyur, dusmanta penasaran dan memutuskan untuk menemuinya.

Ia menyuruh pasukaanya untuk menunggunya, sementara ia masuk ke hutan kembali dengan di iringi beberapa prajuritnya, bunga bunga aneka warna mekar harum semerbak menyemarakkan pelataran pertapaan resi rahwa dan di kelilingi rindang pohon, suasana itu sungguh tenang dan sunyi untuk bertapa.

Sampai di gerbang pertapaan resi kahwa dusmanta memerintahkan pada prajuritnya menunggu di depan gerpang saja ,ia sendiri yang masuk ke dalam pertapaan resi yang termashyur ini, di sana ia tidak menemukan seseorang pun kecuali sosok gadis yang membuatnya terpesona dengan kecantikannya

Setelah menyampaikan penghormatan selamat datang pada dusmanta, gadis itu bertanya,
"nama hamba syakuntala, ada yang bisa saya bantu?, hamba menanti sabda paduka." dusmanta menjawab,"aku terpesona dengan kecantikanmu yang sedehana,wahai putri jelita, di mana resi rahwa yang termashyur itu?.                                                                                                   
"bapa hamba pergi memetik buah buahan," jawab syakuntala."kalau sudi paduka menunggu sebentar kedatangan bapa,"syakuntala menawari dusmanta.              

sambil memandang wajah cantiknya, dusmanta bertanya,"siapakah sebenarnya engkau putri jelita?, mengapa secantik dirimu berada di hutan ini?, hatiku tercuri oleh pandangan pertamamu."  
sambil tersipu malu syakuntala menjawab,"oh..saya anak resi rahwa paduka.
Dusmanta tercengang ketika mendengar jawaban syakuntala.” mengapa bisa seorang resi rahwa yang di hormati mengumbar nafsu birahinya?,” bagaimana mungkin seorang resi yang suci mempunyai anak sebab mereka berjanji tak akan mengumbar nafsu duniawinya,putri,” Tanya dusmanta terheran heran.

“Baiklah paduka akan aku ceritakan asal mulaku yang sebenarnya,”jawab syakuntala, sambil melanjutkan perkatanya,”begini ceritanya: dahulu kala ada seorang yang sakti bernama wismamitra yang tidak pernah puas dengan kesaktiannya dia terus menerus pertapa dengan khusyuk agar menjadi orang yang tak tertandingi, hingga batara indra terusik dengan pertapaan wismamitra sebab kalau pertapaan itu berhasil maka wismamitra dapat mengulingkan batara indra dari tahta indraloka 
di kahyangan, maka batara indra mempunya siasat yang licik untuk mengagalkan pertapaan wismamitra dengan cara mengutus bidadari untuk mengodanya.

bidadari yang di utus itu bernama dewi menaka yang sudah mengetahui sosok wismamitra,  wismamitra adalah orang yang sakti, gampang marah,kekuatan yg di milkinya membuat batara indra ketakutan,dan  dia di lahirkan sebagai seorang  yg sakti mandraguna dan juga menjadi brahmana (golongan cendekiawan dalam kasta hindu) yg di sebabkan kesaktianya dan kebajikan dharmanya, wasmamitra mampu membakar tiga dunia yaitu bumi, neraka dan kahyangan dan juga bisa menjadikan bumi gempa.

Dengan segala kekuatan yang di miliki wismamitra, dewi menaka meminta teman kepada batara indra untuk mengodanya, teman dewi menaka adalah maruta sang dewi angin yang bisa menyebarkan wewangian dari pohon pohon hutan dan juga manamatha sang dewi cinta pun ikut menemani dewi menaka pergi ke pertapaan wismamitra untuk menjalankan misi batara indra.

Sesampai di pertapa sakti itu dewi menaka,mulai mengoda dengan pura pura bajunya yang di pakai terlepas oleh hembusan angin yg di ciptakan dewi angin, saat itu tubuh moleknya tanpa baju sehelaipun

sehingga wismamitra terpesona dengan payudara yang indah, mulus dan berbentuk mangkuk,  wismamitra berhenti menyudahi pertapaanya dan menghampiri tubuh molek itu dan dengan rakus memcumbunya dari ujung kaki sampi ujung kepala, penuh desah sampai mereka hayut dalam permainan surga duniawi  setelah itu mereka tersenyum satu sama  lain, dan akhirnya mereka memutuskan hidup bersama.

Dengan seiring berjalannya waktu dewi menaka mengandung, ketika ia melahirkan ia pergi ke tepi sungai malini di lembah gunung Himalaya yang indah. Di sana dia meninggalkan bayi yang di lahirkan lalu dewi menaka terbang ke kahyangan, dan bayi yang terlantar itu di temukan resi rahwa, saat itu bayi yg tergeletak di tepi sungai yg di lindungi oleh bururng burung syakuntala, dan resi pun memberi nama syakuntala.,”itu cerita yg ku dengar dari resi rahwa paduka,”syakuntala mengakhiri ceritanya.

Mendengar cerita syakuntala membuat dusmanta semakin tertarik padanya,” mau kah kau menikah denganku putri jelita?,kalau kau mau menikah dengan maka seluruh kerajaanku untukmu,”tiba tiba terlontar dari mulut dusmanta.
“bukannya aku menolakmu wahai paduka, tapi tunggulah resi rahwa untuk dapat restu darinya,”jawab syakuntala.
“bukankah dalam teori pencipta bahwa seorang adalalah teman bagi dirinya sendiri karena itu ia bertanggung atas diri sendiri, seseorang dapat menentukan dirinya sendiri, menurut hukum itu engkau dapat merestui dirimu sendiri tanpa meminta restu dari resimu,kalau kau menikah dgku maka acra pernikahan yg pas adalah gandharwa (pernikahan atas dasar suka sama suka untuk menghindari hamil di
luar nikah meski masih belum dapat restu dari orabg tua) adalah cara paling satria dalam situasi ini.”begitu kelakar dusmanta kepada syakuntala.

Setelah mendengar rayuan dusmanta, syakuntala berkata,”baiklah kalau itu hukum yang di benarkan oleh agama, aku mau menikah dengamu dengan beberapa syarat yang aku ajukan kepadamu, kelak ketika aku melahirkan bayi laki laki, maka kau harus mewariskan kerajaanmu pada anakku, kalau tuan berkenan dg syarat itu, maka hamba bersedia menikah denganmu,”


Tanpa berfikir panjang dusmanta menjawab,”baiklah aku ku penuhi permintaamu itu, aku bahkan akan memboyongmu setelah acara pernikahan ini.
Kemudian mereka menikah dengan cara gandharwa, mereka bergandengan tangan sambil mengeliligi api suci, mengucapkan mantra mantra pernikahan.

Setelah acara pernikahan selesai mereka bermadu kasih.
Beberapa menit kemudian dusmanta mulai mengerayangi indah tubuh syakuntala,Mencium bibirnya dengan rakus lalu menjilati lehernya yang jenjang untuk merangsangkannya,Lalu ia turun untuk mencicipi payudara yang indah, mereka hayut dalam permainan yang paling asyik di dunia dan akhirnya mencapai organisme yang nikmatnya tak dapat di jelaskan, di setiap memadu kasih dusmanta selalu berjanji akan memenuhi syarat syarat syakuntala.

Kemudian dusmanta meninggalkan syakuntala sendiri sebaba ia tak mau diboyong dulu sebelum menemui resi rahwa, wajah dusmanta lenyap dari hadapan syakuntala dan resi rahwapun datang.

Dengan kekuatan mata batin resi rahwa, tahu apa yang sedang terjadi di pendoponya, lalu resi rahwa memandang wajah putri angkatnya yang menyimpan rahasia. Ia berkata pada syakuntala.”aku tahu kau sudah menikah dengan dusmanta, tak usah risau sebab pernikahanmu itu tak akan menghancurkan kebajikanmu, anak laki laki yang kau hasilkan bersama dusmanta kelak akan mewarisi kerajaannya, dia akan menjadi raja di raja yang mempunyai balatentara yg perkasa,”

Lalu syakuntala bersimpuh di depan ayah angkatnya dan membasuh kaki sang ayah resi rahwa, kemudian sambil merata buah buahan yg di petik resi rahwa lalu syakuntala berkata,”hamba minta merestui hubunganku dengan suamiku dusmanta.”
“demi engkau ,putriku ku terima dusmanta sebagai suamimu, pintalah apa yang sudah di janjikan dusmanta sebagai hadiahmu.”jawab resi rahwa.

1 tahun kemudian syakuntala melahirkan anak yang di kandungnya, seorang bayi laki laki yang sehat, waktu ia berumur 3 tahun ia kelihatan tampan dan tangkas dalam menyerap ilmu yang di berikan ibunya dan resi rahwa, dengan mudah ia dapat menaklukan binatang binatang buas di sekitar pertapaan sehingga para resi di pertapaan itu memberi nama sarwadamana yang artinya ‘sang penakluk semua’.

Tak terasa sudah 3 tahun berlalu tapi tak ada kabar dari dusmanta, apakah dusmanta sudah lupa dengan janjinya?
Pada suatu hari resi rahwa memanggil syakuntala.ia menyuruh syakuntala mempertemukan sarwadamana dengan ayahnya.
”anakku, wanita yang sudah menikah tak baik tinggal di rumah orang tuannya terus menerus, karena ia tak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri dan itu akan merusak kebajikanmu.”kata resi rahwa pada syakuntala.
“baiklah ayahku.”jawab syakuntala

Setelah mendapat restu resi rahwa syakuntala dan sarwadamana di iringi beberapa resi sebagai pengawalnya pergi menuju hastinapura,setelah berjalan jauh melewati hutan, Padang rumput yang tandus dan menyusuri sungai sungai akhirnya mereka sampai di gerbang hastinapura.

Dengan hati yang berdebar syakuntala dan sarwadamana memasuki gerbang dan meminta pengawal untuk di bawah menghadap raja dusmanta, setelah mengucapka salam hormat pengawal itu berkata,”inilah hamba tuanku, syakuntala istri tuan dari pertapaan resi rahwa.”
“Lihatlah paduka anak yang tampan ini adalah hasil hubungan kita, wahai raja yang di mulaikan dunia, tepatilah janjimu dan nobatkan dia menjadi putra mahkota kerajaana ini, janji yang kau utarakan di pertapaan resi rahwa pada acara pernikahan gandharwa.”pinta syakuntala menagih janji dusmanta.

Sebenarnya dusmanta ingat dengan janjinya tapi dia malu pada rakyat dan menterinya menikahi wanita pertapa yang tak jelas asal usul keturunannya, lau ia berkata dengan sorot mata yg tajam,”beraninya engkau bicara seperti itu.! Aku tak pernah berjumpa dengamu, kau juga mengaku perempuan pertapa suci, aku tak punya hubungan apa pun denganmu, baik karena dharma, kama maupun artha (hubungan tugas kewajiban hidup, seks, kekayaan harta benda),enyahlah dari sini dan jangan kembali lagi.”

Mendengar kata kata dusmanta yang tajam sekan akan  menyayat hatinya, syakuntala seperti di sambar petir di kala hujan. Matanya memerah penuh kemarahan dan tangannya mengepal ingin menonjok wajah dusmanta tapi sebagai pertapa yang sakti syakuntala dapat meredam emosi dan memusatkan pikiran sucinya.

“akulah istrimu yg selalu mengabdi pada engkau sebab kau suamiku, dengan kemauku sendiri aku datang ke sini, wahai suamiku. Jangan kau perlakukanku dengan hina, di hadapan orang banyak kau anggap aku perempuan biasa, mana janjimu yang kau utarakan kepadaku bahwa aku akan di jadikan permaisurimu.”pinta syakuntal pada dusmanta.
“wahai sang raja jika kau menolak yang ku pinta, maka kepalamu akan pecah menjadi seribu, seketika ini juga.”umpat syakuntala.

Dusmanta tetap tak hiraukan umpatan syakuntala dan memilih diam serta berpaling dari wajah syakuntala.

“Lihatlah anakmu yang menatap penuh harap ingin pelukan seorang ayah.”
”biarlah anak ini memelukmu, di dunia ini tak ada yang lebih nikmat daripada pelukan dari anak kandung sendiri,dengan kau tak mengakui anak ini sebagai anak kandungmu maka kau akan sengsara wahai raja.”
“sadarlah wahai raja, ia lahir dari badanmu. Ia adalah bagian dirimu, laksana kau melihat bayang bayangmu di telaga.”

“dosa apa aku ini dalam perjalanan hidupku, dari aku di buang oleh orang tuaku lalu kau juga membuangku.
kalau kau tak sudi menerima aku sebagai pemaisurimu aku akan meninggalkan hastinapura ini, tetapi kau tak pantas buang anakmu sendiri.”

Setelah mendengar perkataan syakuntala,dusmanta membentaknya.”hai syakuntala, aku tak pernah memiliki anak denganmu, kau banyak bicara dan bicaramu omong kosang dan tak ada arti, siapa yang akan mempercayai perkatamu itu, kau kehilangan kasih sayang dari ibumu yg jalang yg membuangmu
di sungai, begitupun ayahmu yang gagal dalam pertapa sebab ia hidung belang yang tergoda oleh kemolekan tubuh ibumu.”

Lalu syakuntal menangapi umpatan dari dusmanta.”wahai raja yang hanya bisa menyalahkan orang lain tanpa melihat keburukannya. dewi maneka adalah bidadari utama di kahyangan, oleh karena itu kau dan aku beda jauh, kau hanya menginjak bumi sedangkan aku bisa mengembara di langit, akupun bisa mengunjungi batara indra,tama baruna,dan dewa dewa lain di kahyangan,”

“sesungguhnya orang yang berburuk rupa adalah orang yang menganggap dirinya lebih tampan dari orang lain, padahal hatinya tak se tampan wajahnya, ia selalu berbicara jahat, berhati busuk ibarat babi yang mencari kubangan lumpur walapun berada di tengah2 taman yang indah

“seorang pria yang mempunyai anak adalah merupakan bayangan sendiri tapi ia tak mau mengakuinya maka ia tak akan berhasil dalam hidup yg di inginkannya, para dewa dewa pun akan murka dan menghancurkan kebahagian dan kejayaannya.”

“Wahai raja penguasa dunia, pemujalah kebenaran,kebajikan dan dirimu sendiri dengan memuja anakmu, tidak pantas kau mempertahankan kebohonganmu itu, bahwa kebenaran adalah maha yang benar, kebenaran adalah sumpah tertinggi oleh sebab itu jangan kau langgar sumpahmu itu, ingat raja bahwa kelak anakmu itu akan menjadi raja yang di kelilingi empat samudera dan di hormati raja raja.”

Setelah syakuntala berkata keras lalu syakuntala meninggalkan dusmanta, bersama lenyapnya syakuntala dari pandangan dusmanta muncullah suara yang mengelegar.

“wahai dusmanta pujalah anakmu dan sayangi buah dari rahim syakuntala dan jgn kau hina ibunya, kelak anak hasil benihmu itu akan menyelematkan kekuasaanmu dari kekuasaan batara yama dengan upacara upacara keagamaan, ia anak yang berjiwa agung yang akan di kenal dg nama bharata, artinya yang di puja.”
Kemudian suara yang mengelegar itu  lenyap dengan sendirinya.

Setelah mendengar suara itu dusmanta mengakui anak hasil dari hubungan dari syakuntala lalu ia berkata.”kalian dengar sabda dari langit tadi? Sebenarnya aku sudah mengakui anak ini sebagai anakku, tetapi jika ku pungut dan kuturuti berkataan syakuntala begitu saja, aku takut kalian menganggap anak ini haram dari hasil yg tak resmi.

Akhirnya dusmanta memerintah kepada para rakyatnya untuk melakukan upacara khusus, yaitu upacara persembahkan seorang ayah pada anaknya, dan syakuntala pun di terima sebagai permaisurinya…



  "cerita di ambil di buku MAHABRATA karya nyoman s.pandit"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar