lembaran-lembaran kusam ku lewati
aksara-aksara semesta
yang penuh tanda tanya ku selami
detik berjalan tanpa peduli
pagi, siang, malam, dini hari
masih tentang sunyi suasana jiwa
labiran-labiran perjalanan
kadang membuatku patah arang
hiruk pikuk percintaan membuatku lelah
seperti apa warna cinta sejati ?
tanyaku pada suatu waktu
tentang hakikat diri
membawaku pada samudera pencarian
siapa diriku ?
apa tujuanku ?
aku hidup untuk apa ?
kadang pertanyaan-pertanyaan ini
seperti hujan yang deras
luruh menghamtam jiwaku
aku masih bodoh
aku masih tolol
aku masih tidak mengerti
tentang segala hal kehidupan
aku masih buta tentang pengetahuan
dalam diriku masih ada
arogan yang tidak tepat waktu
dalam diriku masih ada setan setan yang menjerumuskan
dalam diriku masih ada
kabut tebal yang menghalangi nuraniku
oh...gusti !
bagaimana aku mengenal tentang-MU
jika diriku belum mengenal tentang semesta
dan tentang hakikat diriku sendiri
oh...gusti, aku mohon !
jika serba-Serbi duniawi
semakin mendekatkan diriku pada keakuan-MU
tapi jika serba-serbi duniawi
semakin mengaburkan tentang keakuan-MU
maka jauhkan meski dekat sekalipun
para pembaca yang budiman
ini bukan sajak ataupun puisi
tapi ini hanya tarian pena
yang tidak bisa ku hentikan
MALANG-PENGHUJUNG TAHUN-2016
BERBENAH ATAU TERGILAS
Detik detik akhir
di ujung kuku, hampir usai
satu tahun perjalanan
aku di lumat arus yang deras
diriku masih tidaklah berdikari
tergoyah di ombang-ambing
gelombang besar yang membabi buta
langkahku bukanlah nurani
tapi tiap langkah demi langkah
nafsu yang asu terunggul
Tinggal menghitung jari
pergantian tahun segera tiba
aku bilang pada diriku:
"berbenah atau tergilas lagi"
jika dirimu masih tetap jati diri yang kabur
maka jangan pernah berharap
bahwa perubahan singgah dalam dirimu
sekali lagi "berbenah atau tergilas
engkau harus memilih.
MALANG-BULAN PENGHUJUNG-2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar